Minggu, 21 Maret 2010

Sehat dengan Jus Buah dan Sayuran


Gaya hidup back to nature sedang menjadi tren di masyarakat yang sadar pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Seperti dalam ungkapan bijak “You are what you eat,” atau kesehatan tercermin dari apa yang Anda makan. Jika pola makan buruk, beragam penyakitpun akan bermunculan, sedangkan pola makan yang baik akan menjadikan tubuh bugar dan sehat. Ada hubungan sejajar antara pola perilaku makan dan kesehatan.

Tuntutan jaman yang serba cepat, kesibukan bekerja menjadikan sebagian masarakat kita lebih memnyukai pola makan serba instan. Seringnya mengkonsumsi makanan instan ini berdampak negatif terhadap kesehatan. Ini di sebabkan karena makanan instan kebanyakan mengandung pengawet, pewarna, pemberi rasa, tinggi lemak, tinggi protein, banyak gula, garam namun rendah serat. Pola makan ini menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, jantung koroner, stroke, obesitas hingga kanker. Agar terhindar dari berbagai penyakit tersebut, hendaklah kita menghindari pola makan tidak sehat. Perbanyak mengkonsumsi buah dan sayuran sebagai sumber vitamin, mineral esensial, serta nutrisi mikro yang penting bagi kesehatan tubuh. Buah dan sayuran juga mampu mendetoksifikasi tubuh dari beragam zat karsinogen penyebab kanker.

Buah dan sayur juga mengandung antioksidan tinggi. Antioksidan ini mampu mengubah sel-sel tubuh menjadi pengaman untuk melawan radikal bebas penyebab berbagai penyakit. Sejatinya, radikal bebas yang tidak terkontrol bisa menyebabkan kerusakan sel-sel. Disinilah antioksidan dalam buah dan sayuran mengambil peranan, seperti mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

Masalahnya, sebagian besar makanan sumber antioksidan sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan mentah, agar tetap efektif manfaatnya. Mengonsumsi makanan mentah/segar dalam bentuk jus bisa menjadi solusi. Jus menjadikan buah dan sayuran lebih mudah dicerna dan meningkatkan citarasa sehingga lebih mudah diterima.

Pendekatan food based dengan cara terapi jus adalah cara terbaik untuk memperoleh berbagai antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh dalam melawan berbagai penyakit. Vitamin, mineral, fitonutrien dan enzim dalam jus, dibutuhkan untuk merawat organ-organ tubuh, jaringan yang melemah, memperbaiki sistem kekebalan, meingkatkan daya tahan serta menjaga seluruh fungsi vital tubuh.

Disamping itu, jus juga merupakan metode cepat untuk memperoleh makanan yang mudah dicerna dan diasimilasi secara mudah dan cepat. Makanan tersebut akan masuk ke dalam sistem darah dan kelenjar tubuh, memberi makanan sel serta mempertahankan dan menjaga kesehatan hanya beberpa saat setelah jus diminum.

Contoh konkretnya bisa dilihat pada jus buah dan jus sayuran. Jus buah memasok lebih banyak vitamin sementara jus sayuran cenderung memasok lebih banyak mineral. Meskipun secara umum masing-masing mengandung keduanya. Vitamin dan mineral, merupakan elemen penting yang diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan. Dengan pasokan kontinyu dari jus buah dan sayuran, dipastikan kesehatan dan kebugaran tubuh akan tetap terjaga. Sehingga secara umum, jus dapat membantu memperbaiki kualitas kesehatan kita.
0 komentar

Kamis, 04 Maret 2010

Isu UN SMA 2010


mulai 2010 peserta dari SMA dan MA akan disilang antarsekolah
SEMARANG (SI) – Terobosan baru dilakukan penyelenggara ujian nasional (UN) yang akan menerapkan sistem silang antarsekolah untuk peserta dari SMA dan MA pada pelaksanaan ujian 2010 mendatang.



Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Mungin Eddy Wibowo mengatakan,sistem silang antarsekolah tersebut membedakan pelaksanaan UN tahun depan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama ini, sistem silang antarsekolah hanya diterapkan kepada guru pengawas UN.

”Dalam penyelenggaraan UN tahun-tahun sebelumnya, sistem silang antarsekolah diterapkan untuk pengawas UN yang berasal dari guru, sedangkan untuk tahun 2010, justru murid-murid peserta UN yang akan disilang dengan sekolah lain,”katanya di Semarang kemarin. Dia mengatakan, dengan sistem silang tersebut dapat dipastikan tidak ada peserta yang mengerjakan soal UN di sekolahnya sendiri.

Sistem silang tersebut akan diterapkan antarsekolah yang tidak berjarak terlalu jauh untuk memudahkan para siswa. Nantinya, kata dia, sekolahsekolah akan dikelompokkan berdasarkan wilayah tertentu. Setiap kelompok berisi 4–5 sekolah dan sistem silang antarsekolah akan diterapkan dalam masing-masing kelompok untuk memudahkan peserta dalam mengikuti UN.

”Apabila mereka (peserta UN) disilang dengan sekolah lain yang berjarak relatif jauh, tentunya akan kesulitan, baik dalam hal transportasi maupun biaya, sehingga dikhawatirkan akan menyulitkan dan membebani mereka,” ujarnya. Menurut Mungin,sistem silang itu hanya diterapkan untuk siswa SMA dan Madrasah Aliah (MA).

Sedangkan peserta dari SMA Luar Biasa (SMALB), SMK, SMP tetap melangsungkan UN seperti sistem yang digunakan tahun sebelumnya yang menerapkan silang antarsekolah untuk pengawas. Berkaitan dengan penyilangan peserta UN untuk SMA dan MA tersebut, dia mengatakan, dalam praktiknya nanti kemungkinan akan ada siswa yang mengerjakan soal UN yang berbeda dalam satu ruangan.Namun,menurut dia, hal itu tidak akan menyulitkan distribusi soal.

”Materi UN SMA dan MA sama persis untuk bidang IPA dan IPS, kecuali bagi siswa MA yang mengambil jurusan keagamaan.Namun, nantinya akan dibuat suatu sistem yang mengatur tentang distribusi soal untuk mengatasi kesulitan semacam itu,”katanya. Ditanya alasan penerapan sistem silang antarsekolah untuk peserta UN, Mungin mengatakan, langkah tersebut untuk meminimalisasi tindak kecurangan yang dilakukan guru dan pihak sekolah yang banyak ditemui dalam pelaksanaan UN tahun sebelumnya.

”Dengan sistem itu,para siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat karena masing-masing peserta tidak mengenal satu sama lain, sehingga potensi tindak kecurangan dengan bekerja sama dalam mengerjakan soal akan berkurang,” kata Mungin. Kebijakan baru lainnya dalam penyelenggaraan UN 2010 adalah diberlakukannya model her atau ujian ulang untuk siswa yang tidak memenuhi standar kelulusan.

Dalam Peraturan Mendiknas No 75/ 2009 tentang pelaksanaan UN SMP/Mts, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dijelaskan adanya UN utama,UN susulan,dan UN ulangan. Kepala Dinas Pendidikan Jatim Suwanto menuturkan, pelaksanaan UN 2010 memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada UN sebelumnya,peserta yang tidak memenuhi standar kelulusan harus mengikuti ujian kejar paket.

”Tapi, UN kali ini ada her bagi mereka (siswa) yang tidak memenuhi nilai standar kelulusan,” ujar Suwanto kemarin. Dengan adanya UN susulan dan ulangan, kata Suwanto, kesempatan siswa untuk lulus UN semakin terbuka lebar.

Pemerintah juga memberikan pilihan kesempatan yang bisa dimanfaatkan siswa. ”Apalagi standar kelulusan UN tahun ini tidak naik, tetap menggunakan patokan 5,50,”tegas mantan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Jatim itu.






























0 komentar

I am

Glitter Text Generator at TextSpace.net

My VideO

 
 

© Bluberry Template Copyright by My Creation

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks